Header Ads

test

APAKAH PENGETAHUAN ITU

APAKAH PENGETAHUAN ITU
Oleh : Ahmad Habiburrohim

A.     LATAR BELAKANG
Ilmu pengetahuan hanya dimiliki oleh manusia, sebagai bentuk olah cipta rasa, karsa dari akal budi yang dikaruniakan tuhan. Sekumpulan fenomena yang ada di alam realita dan alam fikir dapat menghasilkan ilmu pengetahuan yang sangat besar kemanfaatannya untuk kehidupan manusia. Menangkap sebuah realitas, memahami substansi dibalik realitas, melakukan penyelidikan mendalam terhadap realitas adalah langkah awal bagaimana para ilmuwan menemukan ilmu pengetahuan.
Namun seperti apakah sebenarnya ilmu pengetahuan itu? Apakah semua yang kita ketahui itu adalah ilmu pengetahuan? Bagaimana ilmu pengetahuan itu dapat berkembang dan dapat dimanfaatkan oleh manusia? Semuanya akan terjawab di makalah sederhana ini yang menguraikan secara singkat pembahasan-pembahasan untuk menjawab apakah itu ilmu pengetahuan.
B.     PEMBAHASAN: APAKAH PENGETAHUAN ITU
1.       JENIS PENGETAHUAN MANUSIA
Pengetahuan merupakan hasil dari proses atau usaha manusia untuk tahu. Dengan mengetahuai jalan untuk mendapatkan kebenaran terbuka lebar. Bahkan para kaum pragmatis seperti John Dewey tidak membedakan anatara kebenaran dan pengetahuan. Dalam artian, sebuah kebenaran berarti pengetahuan, sebuah pengetahuan berarti kebenaran. Jika kotradiktif maka tidak dapat disebut sebagai pengetahuan.
Ada beberapa jenis pengetahuan yang dimiliki oleh manusia, yaitu:
-          Common sense (Pengetahuan Biasa)
Istilah yang dipakai dalam filsafat adalah common sense, dimamana pengetahuan ini benar-benar pengetahuan biasa yang tidak pernah di uji kebenarannya. Sifat pengetahuan ini adalah umum dipahami oleh semua orang, bahkan tidak ada orang yang menentang akan kebenarannya. Missal, jika lapar maka anda harus makan, nasi dapat mengenyangkan, minum air juka haus, dan lain sebagainya. Ini adalah pengetahuan biasa, dan telah lumrah diketahui banyak orang sehingga tidak membutuhkan uji untuk mengungkap kebenarannya. Dalam hal yang lebih kompleks ini dapat diterjemahkan kedalam beberapa norma yang sudah banyak dalam kehidupan sehari-hari.
-          Formal Science
Ilmu pengetahuan formal menitik beratkan pada hubungan logis matematis yang murni dan bukan didasarkan pada pengalaman empiris maupun intuisi. Ranah yang coba di capai adalah pada kerangka dan bentuk-bentuk pernyataan atau pemikiran, bukan materi yang dibicarakan.
-          Empirical scince (ilmu-ilmu empiris)
Dikatakan sebagai ilmu empiris karena pengetahuan ini didasarkan oleh pengalaman indrawi, dapat dirasakan, dilihat, didengar, diraba sehingga menstimulus untuk timbulnya pengetahuan. Pengetahuan empiris sekilas hamper sama dengan common sense. Namun sebenaranya perbedaannya cukup jelas , yaitu: (1) common senses pengalaman tidak disadari/ disengaja, pengetahuan empiris sebaliknya diperoleh secara metodologis. (2) common sense random dan kebetulan, ilmu empiris selektif. (3) common sense bersifat kabur, objeknya tidak jelas, sedangkan pengetahuan empiris harus sebaliknya.

2.       PENGETAHUAN BIASA DAN PENGETAHUAN ILMIAH
Memperbandingkan anatara pengetahuan biasa / common sense dengan ilmu pengetahuan maka memiliki persamaan yaitu mengejar sebuah kebenaran yang mutlak. Namun demikian, perbedaannya cukup jelas, dimana pengetahuan biasa tidak melihat sebab, tidak menyelidiki objek dengan mendalam, tidak ada sintesis, tidak bermetode. Sedangkan ilmu pengetahuan ilmiah mementingkan sebab, menyelidiki objek habis-habisan, memberikan sintesis dan pandangan dan bersistem.

3.       DEFINISI ILMU PENGETAHUAN
“Tiap-tiap ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum kausal dalam satu golongan masalah yang sama tabiatnya maupun sama kedudukannya tampak dari luar maupun manurut banguna dari dalam” Prof. Dr. Mohammad Hatta
Pemahaman utuh tetang definisi ilmu pengetahuan diartikan sebagai lukisan dan keterangan yang lengkap dan konsisten mengenai hal-hal yang dapat diamati dalam ruang dan waktu sejauh jangkauan logika, dan dapat di amati panca indra manusia.

Ilmu dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu Ilmu Murni dan Ilmu Terapan. Dikatakan ilmu murni karena hanya berbicara pada wilayah teoritis murni, melakukan pendalaman untuk mengembangkan dirinya sendiri, memperkaya pengertian-pengertian, mengenal ruang lingkup penelitiannya. Misal ilmu psikologi apabila tujuannya ingin memperoleh pengetahuan yang sistematis tentang tingkah laku individu dalam hubungannya dengan individu lain. Berbeda halnya dengan ilmu terapan yang menghadapkan semua bentuk teori ilmu untuk menyikapi problematika kehidupan, memecahkan masalah, hingga akhirnya menemukan sebuah solusi. Misalnya seperti ilmu psikologi pendidikan, dan lain sebagainya.

4.       OBYEK DAN SUDUT PANDANG ILMU PENGETAHUAN
Bentuk dan jenis ilmu pengetahuan diketahui sangat beragam. Ilmu filsafat juga disebut sebagai ilmu, tapi ilmu yang bagaimanakah? Masing-masing disiplin ilmu berlainan lapangandan metode pengembangannya. Lalu bagaimana kita mengelompokkan untuk membedakan ilmu pengetahuan?
Objek ilmu terbagi menjadi dua, yaitu alam dan manusia. Ilmu psikologi, ilmu ekonomi, ilmu hayat, ilmu bangsa-bangsa, objeknya adalah manusia. Sedangkan ilmu fisika, ilmu geofisika, ilmu astronomi, memiliki objek pada alam.
Manusia di masyarakat mempunyai berbagai macam aspek yang meliputinya, aspek-aspek biologis, psikologis, sosiologis dan antropologis. Segi-segi lain yang berhubungan dengan dengan kehidupan adalah sebagai insan politik, insan ekonomi, sebagai insan hukum, atau sebagai insan sejarah. Namun, untuk memahami konsep manusia-masyarakat, pendekatan yang tepat adalah ilmu-ilmu tentang tingkah laku manusia, yaitu psikologi, sosiologi,  dan antropologi adalah yang paling utama.
Objek dapat dibedakan atas dua hal :
-          Objek material yaitu melihat pada keseluruhannya, missal manusia, minyak bumi.
-          Dan objek formal (sudut pandang) yaitu jika dipandang menurut suatu aspek atau sudut tertentu saja, missal sakit maka harus disembuhkan (untuk kedokteran).
5.       PEMBAGIAN ILMU PENGETAHUAN
Pembagian ini berdasarkan artis liberalis atau kesenian terbuka diamana para ahli meninjaunya pada zaman purba dan abad pertengahan.
-          Trivium atau tiga bagian
·         Gramatika
·         Dialektika
·         Retorika
-          Quadrivium, atau empat bagian
·         Aritmetika
·         Geometrika
·         Musika
·         Astronomia
Menurut pembagian klasik :
-          Natural science (kelompok ilmu-ilmu alam)
-          Social science (Kelompok ilmu-ilmu social)
Dr. C.A. Van Peurson :
-          Ilmu pengetahuan kemanusiaan
-          Ilmu pengetahuan alam
-          Ilmu pengetahuan hayat
-          Ilmu pengetahuan logic –induktif
Pembagian berdasarkan subyek dan objek sebagai berikut :


  
6.       SIFAT- SIFAT ILMU PENGETAHUAN
Menurut Prof. Drs. Harsojo ciri-ciri umum daripada ilmu yaitu:
-          Ilmu itu bersifat Rasional : logis, tidak bertentangan dengan akal sadar manusia.
-          Ilmu itu bersifat  Empiris : dapat dibuktikan dengan pengalaman  indrawi.
-          Ilmu itu bersifat umum : tidak spesifik
-          Ilmu itu bersifat akumulatif : digunakan untuk kepentingan bersama-sama.

7.       KEGUNAAN ILMU PENGETAHUAN
Pada abad kedua puluh ini begitu pesatnya perkembangan teknologi, sehingga disebut pula jaman ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan manusia banyak mengalami kemudahan dalam berkehidupan. Ilmu-ilmu yang dikembangkan dari ilmu murni hingga menjadi ilmu terapan merupakan bentuk kemanfaatan ilmu bagi manusia itu sendiri. Misalnya ilmu biologi, fisika, matematika, kimia, adalah ilmu murni yang dipadukan dalam sebuah ilmu terapan yaitu ilmu kedokteran. Diaman ilmu kedokteran bermanfaat untuk mengobati penyakit, melakukan pencegahan agar tidak sakit, mengetahui usaha-usaha untuk hidup sehat dsb.
Namun demikian ilmu bersifat obyektif sehingga mengesempingkan penilaian yang bersifat subjektif, ia dapat digunakan oleh siapa saja, tidak bisa dijadikan pembimbing manusia dalam menjalani hidup ini. Ia dapat digunakan oleh siapa saja untuk melakukan kerusakan sebesar-besarnya atau mungkin kemanfaatanh sebesar-besarnya.

8.       METODE ILMU PENGETAHUAN
Sebenarnya dalam mengembangkan ilmu pengetahuan para ahli belum menemukan satu metode khusus yang secara universal disepakati keilmiahannys. Karena masing-masing ilmu dapat berkembang seperti sekarang ini tidak hanya menggunakan satu macam metode saja. Fisika dan satronomi menggunakan eksperimen. Astronomi menggunakan metode observasi. Pada ilmu pengetahuan lainnya digunakan trial and arror dan lain sebagainya.
Berikut ini adalah metode-metode yang digunakan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan.
a.       Metode Observasi
Observasi yaitu menggunakan seluruh panca indra untuk melakukan pengamatan secara sempurna dan detil. Observasi banyak digunakan untuk melakukan penelitian pengembangan ilmu pengetahuan seperti astronomi dan botani.
Melalui metode observasi dengan pola induktif misalnya, hukumnya adalah sesuatu keadaan bertautan dengan suatu gejala adalah merupakan hubungan kausal dengan gejala itu.
Kecermatan dalam observasi dapat didukung dengan beberapa factor penting, yaitu:
-          Indra yang normal dan sehat
-          Kematangan mental
-          Alat-alat bantu fisik
-          Cara mengatur posisi
-          Pengetahuan lapangan
b.       Metode Trial and error
Untuk menemukan sesuatu yang bermakna dapat juga menggunakan metode ini. Dengan mencoba dan menemukan kesalahan, kemudian mencoba lagi dengan cara yang berbeda, begitu seterusnya hingga menemukan sebuah jawaban adalah sebuah cara bagaimana mendapatkan sesuatu yang berharga. Metode ini banyak dilakukan dalam pengembangan ilmu psikologi. Dalam menguji konsep fakta, serta kematangan logika agar koheren metode ini banyak digunakan oleh para filosofis.

c.       Metode Eksperimen
Didalam eksperimen didalamnya termasuk masalah manipulasi dan pengawasan. Pengamat melakukan control pada kondisi-kondisi yang berhubungan dengan subyek yang sedang dipelajari. Kemudian barula dimanupulasi kondisi-kondisi itu pada satu saat ia  mengubah satu factor tertentu, kemudian ia mencatat akibat-akibatnya.
d.       Metode Statistic
Statistic berarti mengumpulkan, menganalisis, dan menggolongkan bilangan data sebagai dasar induksi. Dengan statistic akan dapat meramalkan kejadian-kejadian yang akan dating dengan ketepatan yang tinggi. Statistic banyak digunakan dalam perdagangan, peredaran keuangan, menghitung, mengukur, membanding-bandingkan data dan memberikan penjelasan yang cermat.
e.       Metode sampling
Metode sampling (mengambil sampel) pada seuah objek kelompok, dengan harapan sampel yang diambil dan diteliti menunjukkan kesamaan jenis maka akan diperoleh hasil dengan ketepatan yang tinggi. Peneliti dalam hal ini harus berhati-hati apakah sampel itu sudah representative terhadap suatu objek penelitian.
f.        Metode berpikir reflektif
Enam tahapan metode reflektif :
-          Adanya kesadaran kepada sesuatu permasalahan
-          Data yang diperoleh adalah data yang relevan yang harus dikumpulkan
-          Data yang terorganisisr
-          Formulasi hipotesis
-          Deduksi harus berasal dari hipotesis
-          Pembuktian kebenaran verifikasi

9.       POSTULAT ILMIAH
Prinsip dasar dalam postulat adalah :
-          Prinsip kausalitas (Sebab-Akibat)
-          Prinsip ramalan yang sama, yaitu sekumpulan kejadian dimasa depan akan menunjukkan hubungan, hubungan tersebut telah ditunujukkan pada masa lampau.
-          Prinsip obyektif, terhindar dari subyektifitas.
-          Prinsip empirisme, membenarkan terhadap hasil empirisnya untuk menarik hipotesis dan melakukan pengujian kembali.
-          Prinsip parsimony (Pengehematan), tidak memperbanyak dan to the point.
-          Prinsip isolasi atau pengasingan, pemisahan fenomena yang diselidiki dipisahkan sehingga dapat di teliti.
-          Prinsip control atau pengawasan, control pada tahap eksperimen sangat penting untuk sebuah akurasi.
-          Prinsip pengukuran yang tepat.
-           

10.   SIKAP ILMIAH
Sikap ilmiah yang dimaksud adalah pola fikir yang sesuai dengan metode keilmuan, sehingga memiliki kecenderungan menerima atau menolak terhadap sebuah pengembangan keilmuan atas dasar metodologis kritis. Setidaknya ada beberapa sikap ilmiah yang penting untuk dimiliki oleh seorang ilmuan.
 


11.   KENISBIAN (RELATIVITAS ) ILMU PENGETAHUAN
Jika ilmu pengetahuan berkembang pesat bahkan begitu pesatnya hingga menghasilkan produk-produk yang mungkin tidak terpikirkan saat ini, namun apakah ilmu pengetahuan dapat memecahkan seluruh permasalah di dunia dengan tuntas?
Apakah nilai kebenaran dari suatu ilmu pengetahuan itu bersifat mutlak?
Tidak semua persoalan yang ada di dunia ini akan dapat dipecahkan dengan ilmu pengetahuan meskipun telah berkembang pesat. Menurut marxisme agama akan lenyap karena ilmu pengetahuan makin lama makin mapu mengartikan hidup dan membebaskan manusia dari penderitaan. Namun sesungguhnya ilmu tetap tidak akan bisa menjawab beberapa pertanyaan tentang arti kematian, sukses, gagalnya cinta, makna sengsara yang tak dapat dijawab oleh ilmu yang paling maju sekalipun. Ilmu tak dapat memenuhi kerinduan, kehausan manusia akan cinta mutlak dan abadi.

Disajikan pada Diskusji Kajian PMII Kab. Bogor 22 April tahun 2016

Tidak ada komentar